Sektor teknologi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam perlombaan kecerdasan buatan. Raksasa teknologi China, Alibaba, secara resmi meluncurkan model bahasa besar terbarunya, Qwen3-Max, yang diklaim memiliki kemampuan penalaran dan pemecahan masalah kompleks yang melampaui GPT-4. Peluncuran ini dipandang sebagai tantangan langsung terhadap dominasi OpenAI dan Google di ranah AI generatif.
Di Indonesia, fokus pada pengembangan sumber daya manusia digital semakin nyata. Indosat Ooredoo Hutchison meluncurkan program beasiswa IDCamp 2025, menargetkan puluhan ribu talenta muda untuk dilatih secara intensif dalam bidang AI, cybersecurity, dan pengembangan cloud. “Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar, kita harus menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global,” ujar CEO Indosat.
Inovasi juga terus bergulir di tingkat aplikasi konsumen. Meta mulai merilis fitur terjemahan percakapan secara real-time di dalam WhatsApp. Fitur ini memungkinkan dua orang yang berbicara dalam bahasa berbeda untuk berkomunikasi dengan lancar melalui teks atau suara, dengan terjemahan yang muncul seketika di layar.
Sementara itu, arena persaingan smartphone flagship semakin memanas. Bocoran terbaru dari rantai pasokan di Asia menyebutkan bahwa Huawei Pura 80 Ultra akan menggunakan sensor kamera revolusioner dengan “lensa cair” yang mampu melakukan fokus instan dan zoom optik superior, yang diprediksi akan mengungguli teknologi kamera yang disiapkan Apple untuk iPhone 17 Pro.
