Beranda / Bisnis / Pergeseran Rantai Pasok Global: Indonesia dan Vietnam Jadi Magnet Investasi Manufaktur Baru di Asia

Pergeseran Rantai Pasok Global: Indonesia dan Vietnam Jadi Magnet Investasi Manufaktur Baru di Asia

Singapura – Tren diversifikasi rantai pasok global atau yang dikenal dengan strategi “China+1” semakin nyata pada tahun 2025. Perusahaan multinasional dari sektor elektronik, otomotif, hingga tekstil secara agresif memindahkan atau memperluas fasilitas produksinya ke luar Tiongkok, dengan Indonesia dan Vietnam muncul sebagai dua destinasi utama di Asia Tenggara.

Vietnam, dengan keunggulan lokasi geografis yang dekat dengan Tiongkok dan perjanjian perdagangan bebas yang luas, terus menarik investasi di sektor perakitan elektronik dan garmen. Banyak pabrik komponen besar kini menjadikan Vietnam sebagai basis produksi utama mereka untuk pasar global.

Sementara itu, Indonesia menawarkan daya tarik berbeda dengan pasar domestik yang masif dan kekayaan sumber daya alam, terutama nikel yang krusial untuk industri baterai kendaraan listrik (EV). Pemerintah Indonesia secara aktif menawarkan insentif pajak dan kemudahan perizinan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menarik investasi manufaktur bernilai tambah tinggi.

Analis bisnis dari S&P Global menyatakan, “Ini bukan lagi sekadar soal biaya tenaga kerja murah. Perusahaan kini mencari ketahanan rantai pasok (supply chain resilience), stabilitas geopolitik, dan akses ke pasar baru. Indonesia dan Vietnam berada di posisi yang tepat untuk menangkap peluang emas ini.”

Tagar: #Bisnis #Investasi #RantaiPasok #Manufaktur #Indonesia #Vietnam #EkonomiAsia

Artikel menarik Lainnya

Satu tanggapan untuk “Pergeseran Rantai Pasok Global: Indonesia dan Vietnam Jadi Magnet Investasi Manufaktur Baru di Asia”

  1. Avatar Shelli
    Shelli

    Ikn akan tetep jalan?

Tinggalkan Balasan ke Shelli Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *